Sekuel Hollow Knight yang penuh misteri
Hollow Knight: Silksong telah menjadi salah satu game yang paling ditunggu dalam satu dekade terakhir. Sejak pengumuman resminya pada Februari 2019, para penggemar game indie metroidvania dari seluruh dunia menaruh harapan besar pada proyek ambisius dari Team Cherry ini. Namun, semakin banyak waktu berlalu tanpa tanggal rilis pasti, pertanyaan mulai muncul: Masih layakkah Silksong ditunggu? Apakah antusiasme yang telah terbangun selama bertahun-tahun masih relevan di tahun 2025 ini?
Artikel ini mengulas berbagai aspek seputar Hollow Knight: Silksong, dari latar belakang pengembangannya, detail gameplay yang telah diungkap, hingga bagaimana harapan komunitas terbentuk di tengah kabut misteri yang masih menyelimuti proyek ini.
Perjalanan Panjang Sejak Diumumkan
Team Cherry, studio kecil asal Australia yang hanya terdiri dari tiga orang inti, awalnya tidak berencana membuat sekuel penuh. Silksong dimulai sebagai DLC untuk Hollow Knight, namun karena konten yang terus berkembang, proyek ini berubah menjadi game mandiri. Pengumuman resminya membawa kejutan: tokoh utama bukan lagi sang Knight, melainkan Hornet, karakter ikonik yang sebelumnya menjadi musuh dan sekutu di game pertama.
Namun, setelah trailer awal dan sejumlah informasi awal yang menggugah rasa penasaran, Team Cherry perlahan-lahan menghilang dari radar publik. Tidak ada tanggal rilis resmi, tidak ada trailer baru sejak showcase Xbox tahun 2022, dan hanya sesekali mereka memberikan pembaruan melalui forum Discord atau blog.
Situasi ini membuat Silksong berubah dari game yang dinanti menjadi legenda misterius dalam dunia game indie.
Gameplay dan Fitur Baru yang Menjanjikan
Meski informasi resmi terbatas, dari sejumlah preview dan bocoran, beberapa elemen gameplay sudah dikonfirmasi:
-
Karakter utama: Hornet, yang jauh lebih lincah dari Knight, dengan gaya bertarung yang lebih agresif dan akrobatik.
-
Area baru bernama Pharloom, sebuah kerajaan asing yang jauh dari Hallownest, dengan suasana yang lebih terang, namun tetap dipenuhi bahaya dan misteri.
-
Sistem misi dan NPC yang lebih kompleks, termasuk quest yang melibatkan eksplorasi, pertarungan, dan interaksi naratif.
-
Lebih dari 165 musuh baru, dengan animasi dan AI yang lebih beragam dibandingkan Hollow Knight pertama.
-
Sistem crafting dan item yang lebih dalam, memungkinkan Hornet membuat berbagai alat bantu dari bahan yang dikumpulkan.
Dengan janji-janji tersebut, Silksong tampak seperti evolusi yang logis namun juga ambisius dari game pertamanya. Namun, semua fitur ini tetap belum bisa dinikmati langsung oleh pemain karena belum adanya demo publik.
Komunitas yang Tetap Bertahan
Salah satu hal paling menarik dari fenomena Silksong adalah bagaimana komunitas penggemarnya tetap aktif dan berdedikasi. Di Reddit, Discord, dan YouTube, banyak penggemar membuat teori, fan art, hingga video analisis berdasarkan trailer atau bocoran yang minim. Meme seperti “Silksong when?” telah menjadi bagian dari budaya pop gamer online.
Bahkan ketika Team Cherry menunda rilis Silksong yang semula dijanjikan “dalam 12 bulan setelah Xbox Showcase 2022”, banyak fans justru merespons dengan lelucon dan kesabaran, bukan kemarahan. Ini menunjukkan seberapa dalam hubungan emosional yang terbangun antara game Hollow Knight dan komunitasnya.
Bandingkan dengan Tren Game Sekarang
Di tengah maraknya game dengan layanan live-service, DLC berbayar, dan microtransaction, Hollow Knight tetap dikenal sebagai game yang “jujur”: satu kali bayar, pengalaman penuh. Harapan bahwa Silksong akan melanjutkan filosofi ini membuatnya tampak seperti angin segar di tengah industri game yang makin komersial.
Namun di sisi lain, industri game juga telah bergerak cepat. Judul-judul indie seperti Blasphemous 2, Ender Lilies, dan Ori and the Will of the Wisps sudah meraih kesuksesan dengan mengisi celah metroidvania yang ditinggalkan sementara oleh Hollow Knight. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi Silksong — apakah ia masih bisa menghadirkan sesuatu yang terasa baru dan relevan?
Apakah Ekspektasi Sudah Terlalu Tinggi?
Dengan penantian yang sudah berlangsung lebih dari enam tahun, satu risiko besar adalah ekspektasi yang terlalu tinggi. Beberapa game lain seperti No Man’s Sky dan Cyberpunk 2077 pernah mengalami hype berlebihan yang akhirnya menyebabkan kekecewaan saat rilis. Meski pada akhirnya mereka berhasil memperbaiki citra melalui update, peluncuran yang bermasalah tetap meninggalkan luka.
Untuk Silksong, harapan itu sangat besar: tidak hanya harus sebaik, tapi lebih baik dari Hollow Knight. Ini adalah beban besar bagi studio kecil seperti Team Cherry, terutama tanpa sumber daya dari publisher besar.
Namun jika Silksong dirilis dalam keadaan matang, bug-free, dan kaya konten seperti pendahulunya, maka penantian itu bisa terbayar penuh.
Tanda-tanda Kehadiran Semakin Dekat?
Di tahun 2025 ini, spekulasi bahwa Silksong akan muncul dalam Nintendo Direct, Xbox Showcase, atau bahkan The Game Awards terus muncul setiap bulan. Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda pasti.
Satu-satunya sinyal terbaru datang dari update rating ESRB yang muncul secara tiba-tiba — sebuah indikasi bahwa proses akhir pengembangan sudah mendekati rampung. Banyak pengamat industri melihat ini sebagai bukti bahwa Silksong mungkin akan dirilis sebelum akhir 2025.
Namun tanpa pernyataan resmi, semua itu tetap sebatas harapan.
Masih Layak Ditunggu?
Jawabannya tergantung dari perspektif masing-masing pemain.
Bagi mereka yang mengutamakan gameplay solid, eksplorasi atmosferik, dan pengalaman bermain yang “polished”, Hollow Knight: Silksong tetap memiliki semua elemen untuk menjadi mahakarya berikutnya di genre metroidvania.
Namun, bagi gamer yang lebih menyukai kepastian tanggal rilis, Silksong mungkin sudah masuk kategori “terlalu lama menunggu”. Beberapa bahkan mulai menyebutnya sebagai “indie Half-Life 3”.
Tetapi satu hal yang jelas: sedikit sekali game indie yang bisa mempertahankan perhatian komunitas global selama lebih dari setengah dekade, hanya dengan satu trailer dan segelintir informasi.
Dan jika Silksong memang berhasil menyuguhkan pengalaman yang mengungguli Hollow Knight, maka semua penantian ini tidak akan sia-sia.
Kesimpulan
Hollow Knight: Silksong adalah contoh nyata bagaimana sebuah game bisa menjadi legenda bahkan sebelum dirilis. Dengan komunitas yang solid, harapan yang tinggi, dan kualitas pengembang yang terbukti, game ini masih layak ditunggu — jika Team Cherry berhasil menepati janjinya akan kualitas, bukan sekadar cepat rilis.
Dalam dunia game modern yang sering terburu-buru, mungkin ada nilai tersendiri dalam menunggu sesuatu yang dibuat dengan hati-hati, perlahan, dan sepenuh dedikasi.
Read More














