Dalam dunia video game, tema perang sering kali disajikan dengan narasi heroik dan penuh aksi. Pemain biasanya ditempatkan sebagai tentara elit atau pejuang tangguh yang berjuang untuk kejayaan atau keadilan. Namun This War of Mine, game besutan 11 bit studios asal Polandia, mengambil arah yang sepenuhnya berbeda. Game ini justru menampilkan wajah perang yang jarang tersorot: kisah pilu para warga sipil yang hanya ingin bertahan hidup di tengah kehancuran. Melalui pendekatan yang realistis, gelap, dan emosional, This War of Mine menjadi simbol game yang bukan hanya menyajikan hiburan, tapi juga refleksi mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan yang dikorbankan demi bertahan hidup.
Mengambil Peran Sebagai Korban, Bukan Pahlawan
Biasanya, dalam game bertema perang, kita diajak menembakkan peluru dan meledakkan markas musuh. Namun dalam This War of Mine, yang kita temui adalah rasa lapar, ketakutan, dan keputusasaan. Pemain memimpin sekelompok warga sipil yang terjebak di sebuah kota fiktif bernama Pogoren, yang hancur karena perang. Kota ini digambarkan dengan suasana muram, dingin, dan penuh reruntuhan—refleksi dari kota-kota yang hancur akibat konflik nyata seperti di Sarajevo atau Aleppo.
Tokoh-tokoh yang bisa dimainkan pun bukan tentara, melainkan orang biasa: seorang koki, pensiunan atlet, insinyur tua, atau seorang ayah yang kehilangan anaknya. Masing-masing memiliki keahlian dan latar belakang emosional yang membuat keputusan dalam game terasa lebih manusiawi. Mereka bukan pejuang. Mereka hanya ingin hidup.
Sistem Gameplay yang Mencekam dan Menguras Emosi
Tidak seperti game survival biasa yang berfokus pada eksplorasi atau crafting, This War of Mine memberikan pengalaman bermain yang lebih lambat, penuh pertimbangan, dan emosional. Pemain harus mengatur sumber daya, menjaga kesehatan fisik dan mental para tokohnya, serta memutuskan tindakan-tindakan kritis untuk bertahan hidup. Pada siang hari, para karakter harus tetap bersembunyi karena sniper berkeliaran. Maka aktivitas seperti merawat luka, membangun peralatan, atau memasak makanan dilakukan di tempat perlindungan. Namun malam hari membuka kemungkinan untuk menjelajah kota demi mencari barang-barang penting.
Setiap malam menjadi babak penuh ketegangan. Apakah akan menjarah rumah kosong? Mencuri dari rumah sakit? Atau membiarkan karakter tetap beristirahat? Pilihan-pilihan ini tidak pernah mudah. Meskipun mengambil makanan dari keluarga lansia bisa menyelamatkan kelompokmu, karakter yang kamu mainkan bisa mengalami stres berat hingga depresi, bahkan bunuh diri. Mekanisme ini menjadikan This War of Mine bukan sekadar game strategi, tapi juga game moral yang memaksa pemain untuk menghadapi sisi gelap dalam diri mereka.
Dilema Etika: Moralitas yang Teruji di Tengah Kekacauan
Salah satu kekuatan utama This War of Mine adalah bagaimana game ini secara konsisten mempertanyakan moralitas pemain. Tidak ada sistem poin moral seperti di game RPG konvensional. Di sini, tindakan baik atau buruk tidak dinilai secara hitam-putih. Yang ada hanyalah konsekuensi nyata terhadap karakter dan cerita. Misalnya, ketika kamu membiarkan seorang tetangga mati karena tidak menolongnya, kamu mungkin menyelamatkan makanan untuk kelompokmu sendiri—tetapi karakter lain mungkin merasa bersalah dan berhenti mau bekerja sama.
Ketegangan moral ini diperparah oleh keadaan yang tak kenal kompromi. Bahkan saat kamu ingin menjadi ‘orang baik’, kondisi lingkungan tidak selalu mendukung. Seringkali pemain dihadapkan pada pilihan tragis: menolong orang lain tapi mengorbankan salah satu anggota tim, atau sebaliknya. Tidak ada akhir yang benar-benar membahagiakan di game ini. Bahkan saat perang akhirnya berakhir, pemain kerap merasa hampa karena ingatan atas keputusan-keputusan kejam yang diambil selama permainan masih membekas.
Inspirasi dari Konflik Nyata
This War of Mine bukan sekadar fiksi karena pengembangnya mengangkat inspirasi dari pengepungan Sarajevo (1992–1996). Konflik brutal di Bosnia ini merenggut ribuan jiwa sipil, menunjukkan bagaimana warga biasa menjadi korban utama perang. Kota Pogoren dalam game dirancang dengan realisme tinggi, menampilkan bangunan hancur, kelaparan, dan suasana dingin yang terus-menerus.
Pengaruh Sosial dan Pengakuan Dunia
Sejak dirilis pertama kali pada 2014, This War of Mine mendapat sambutan hangat dari kritikus dan komunitas game global. Game ini memenangkan berbagai penghargaan internasional dan dipuji karena pendekatannya yang berani dalam menggambarkan realitas perang. Lebih dari itu, game ini juga diadopsi dalam dunia pendidikan. Pada 2020, pemerintah Polandia secara resmi memasukkan This War of Mine ke dalam kurikulum pendidikan menengah sebagai bahan pembelajaran sejarah dan etika.
Langkah ini merupakan pengakuan luar biasa bahwa video game tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media refleksi sosial dan pendidikan. Dengan memasukkan This War of Mine ke dalam kelas, generasi muda diajak memahami bahwa perang bukan sekadar pertempuran antarpasukan, tetapi juga bencana kemanusiaan yang menyisakan trauma panjang bagi korban-korbannya.
Refleksi Terhadap Dunia Nyata
Di tengah kondisi dunia yang masih dirundung konflik, dari Ukraina hingga Gaza, This War of Mine terasa semakin relevan. Game ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap berita tentang perang, ada jutaan warga sipil yang tak punya pilihan selain bertahan hidup—dengan cara apa pun yang tersedia. Game ini memaksa kita menatap langsung sisi gelap dari kelangsungan hidup, dan bertanya pada diri sendiri: sejauh mana kita akan bertahan jika nilai kemanusiaan kita dipertaruhkan?
Lebih dari sekadar hiburan, game ini adalah peringatan. Bahwa di tengah puing-puing perang, bukan hanya bangunan yang runtuh, tapi juga hati nurani manusia. Ketika kelaparan dan ketakutan mendikte keputusan, kita mungkin akan melakukan hal-hal yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Game yang Menyentuh Batas Kemanusiaan
This War of Mine adalah pengalaman bermain yang tidak akan kamu lupakan. Bukan karena efek visual atau mekanisme gameplay-nya yang kompleks, melainkan karena efek psikologis dan emosional yang ditinggalkannya. Game ini membuktikan bahwa video game bisa menjadi sarana penyampaian narasi yang mendalam, kompleks, dan relevan secara sosial.
Bagi siapa pun yang ingin memahami sisi kelam dari konflik bersenjata, atau yang ingin memainkan game yang lebih dari sekadar aksi dan tantangan, This War of Mine adalah pilihan tepat. Ini adalah game yang tidak akan memberimu kemenangan, melainkan pemahaman. Tentang manusia. Tentang penderitaan. Dan tentang pilihan-pilihan yang harus diambil, meskipun artinya mengorbankan kemanusiaan itu sendiri.












Leave a Reply